Advertisement
Kenapa advokat hak asasi manusia diam membisu, sebelum akhirnya angkat suara mengenai nasib kaum Muslim Rohingya setelah dikritik tajam berbagai pihak.
Seperti dilansir Sydney Morning Herald, Suu Kyi akhirnya angkat suara setelah dikritik oleh Deputi Menteri Dalam Negeri Malaysia, Wan Junaidi Jaafar, karena tidak punya sikap melihat ribuan pengungsi Rohingya terkatung-katung di tengah laut.
"Di mana suara Aung San Suu Kyi yang katanya jawara hak asasi manusia," demikian kata Wan Junaidi.
Penggiat kaum pengungsi mengeritik Suu Kyi karena tak berbicara soal Rohingya dan digambarkan oleh PBB sebagai kelompok yang mendapat perlakuan paling buruk di dunia.
Mereka adalah korban krisis kemanusiaan di sepanjang Teluk Bengal dan lepas pantai Thailand, Malaysia, dan Indonesia lebih dari dua pekan.
"Diam bukan berarti netral. Ini memberikan lampu hijau bagi siapapun yang ingin melakukan kekerasan," kata Chris Lewa, kelompok advokasi Rohingya, Arakan Project.
Namun Suu Kyi mengungkapkan alasan mengapa ia memilih diam karena ia beralasan memilih jalan anti-kekerasan dan menyatakan pemeluk Buddha dan Rohingya di Arakan sama-sama melakukan kekerasan.
"Saya tidak diam karena kalkulasi politik. Saya diam karena di sisi manapun saya berdiri akan ada darah di sana. Jika saya berbicara mengenai hak asasi (Rohingya) maka mereka hanya akan menderita," katanya dalam wawancara dengan Washington Post, Desember 2014 lalu.
0 comments Foto Aceh 0 Facebook
Post a Comment