Advertisement
Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh rencananya akan mengalami penambahan dibeberapa bagian yang katanya untuk menjunjang jumlah jamaah Mesjid Baiturrahman tersebut.
Menurut rilisan Serambi Indonesia, desain baru Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh akan memiliki payung seperti Mesjid Nabawi, basement parkir, perbaikan beberapa Interior, Sekolah, klinik, dan televisi Baiturahman.
Proyek tahap awal yang ditargetkan selesai pada Mei 2017 itu, akan dibangun 12 unit payung elektrik, basement tempat parkir kenderaan roda 2 dan roda 4, tempat wudhu, dan perbaikan beberapa interior bangunan. Dikabarkan untuk biayanya memakan sekitar 0,5 Triliun Rupiah yang bersumber dari dana APBA.
Berikut ini merupakan Rencana Desain Baru Mesjid Raya Baiturrahman (lihat gambar):
Terlihat bahwasannya terdapat payung seperti di Mesjid Nabawi sana, namun perlukah adanya payung tersebut ?
Mengamati dari fungsinya, maka payung ini tidak perlu ada. Jumlah jamaah shalat Fardhu tidak pernah membuat mesjid Mesjid Raya Baiturrahman penuh, sedangkan untuk shalat Jum'at juga sama halnya. Menurut pengamatan lapangan yang saya lakukan, Mesjid Raya Baiturrahman hanya penuh hingga ke halaman ketika shalat Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha saja. Jadi tidak perlu dinaungi begitu.
Keindahan itu mahal, namun tidak semua yang mahal membuat indah. Lihat saja jelas-jelas payung tersebut menutup keindahan Mesjid Raya Baiturrahman.
Penggunaan payung tersebut juga tidak sesuai dengan iklim daerah kita yang merupakan iklim tropis basah. Ketika hujan datang fungsi payung tersebut juga tidak akan berguna, jemaah hanya akan basah, berbeda dengan Mesjid Nabawi yang iklimnya subtropis yang cenderung mengalami musim panas hampir sepanjang tahun.
Masih seputar iklim daerah kita yang tropis basah, material payung tersebut cenderung tidak akan bertahan lama karena terpapar panas matahari dan hujan yang silih berganti. Hal ini akan menambah biaya maintenance dari payung elektrik tersebut.
Perlukah perkerasan lansekap sebegitu luasnya ?
Ada yang hal yang kurang mengenakan dari Rencana Desain Baru Mesjid Raya Baiturrahman, yaitu di bagian lansekapnya yang terlihat seperti full dengan perkerasan. Jika melihat ke Mesjid Raya Baiturrahman saat ini, lebih banyak bagian lansekap yang ditutup rumput hijau daripada perkerasan.
Seharusnya sang Arsitek harus lebih peka dengan hal ini, dimana perkerasan yang terlalu banyak akan memantulkan panas berlebihan bukan hanya ke bangunan tapi juga ke lingkungan sekitar. Saya mendapatkan prinsip ini dikelas Fisika Bangunan.
Selain masalah panas tadi, drainase juga akan menjadi masalah ketika tidak digarap dengan benar dan baik. Jika seharusnya air hujan bisa diserap langsung ke tanah melalui rumput hijau, bisa saja nantinya air hujan akan tergenang. Hal ini akan membuat material penutup lansekap Mesjid Raya Baiturrahman tersebut akan mudah rusak.
Kesan apa yang terlihat dari Desain Baru Mesjid Raya Baiturrahman ?
Satu kata, "TANDUS". Ya Desain Baru Mesjid Raya Baiturrahman membuat area Mesjid Raya Baiturrahman menjadi sangat tandus dikarenakan area hijaunya berubah fungsi menjadi area perkerasan.
Jika kesan tandus yang muncul, maka kesan mesjid yang seharusnya menjadi pusat kegiatan ummat menjadi hilang dan akan semakin banyak orang-orang yang meninggalkan mesjid tersebut. Mungkin diawal-awal ketika Desain Baru Mesjid Raya Baiturrahman ini terwujud, banyak orang yang akan datang berkunjung untuk hanya sekedar berfoto-foto ria bukan dengan tujuan utama untuk beribadah.
Apakah ada indikasi terjadinya korupsi diproyek ini ?
Bisa saja iya namun bisa saja tidak, soalnya ini bukan ranah keilmuan yang saya pelajari dikampus selama 4 tahun ini.
Menurut rilisan Serambi Indonesia, desain baru Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh akan memiliki payung seperti Mesjid Nabawi, basement parkir, perbaikan beberapa Interior, Sekolah, klinik, dan televisi Baiturahman.
Proyek tahap awal yang ditargetkan selesai pada Mei 2017 itu, akan dibangun 12 unit payung elektrik, basement tempat parkir kenderaan roda 2 dan roda 4, tempat wudhu, dan perbaikan beberapa interior bangunan. Dikabarkan untuk biayanya memakan sekitar 0,5 Triliun Rupiah yang bersumber dari dana APBA.
Berikut ini merupakan Rencana Desain Baru Mesjid Raya Baiturrahman (lihat gambar):
Terlihat bahwasannya terdapat payung seperti di Mesjid Nabawi sana, namun perlukah adanya payung tersebut ?
Mengamati dari fungsinya, maka payung ini tidak perlu ada. Jumlah jamaah shalat Fardhu tidak pernah membuat mesjid Mesjid Raya Baiturrahman penuh, sedangkan untuk shalat Jum'at juga sama halnya. Menurut pengamatan lapangan yang saya lakukan, Mesjid Raya Baiturrahman hanya penuh hingga ke halaman ketika shalat Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha saja. Jadi tidak perlu dinaungi begitu.
Keindahan itu mahal, namun tidak semua yang mahal membuat indah. Lihat saja jelas-jelas payung tersebut menutup keindahan Mesjid Raya Baiturrahman.
Penggunaan payung tersebut juga tidak sesuai dengan iklim daerah kita yang merupakan iklim tropis basah. Ketika hujan datang fungsi payung tersebut juga tidak akan berguna, jemaah hanya akan basah, berbeda dengan Mesjid Nabawi yang iklimnya subtropis yang cenderung mengalami musim panas hampir sepanjang tahun.
Masih seputar iklim daerah kita yang tropis basah, material payung tersebut cenderung tidak akan bertahan lama karena terpapar panas matahari dan hujan yang silih berganti. Hal ini akan menambah biaya maintenance dari payung elektrik tersebut.
Perlukah perkerasan lansekap sebegitu luasnya ?
Ada yang hal yang kurang mengenakan dari Rencana Desain Baru Mesjid Raya Baiturrahman, yaitu di bagian lansekapnya yang terlihat seperti full dengan perkerasan. Jika melihat ke Mesjid Raya Baiturrahman saat ini, lebih banyak bagian lansekap yang ditutup rumput hijau daripada perkerasan.
Selain masalah panas tadi, drainase juga akan menjadi masalah ketika tidak digarap dengan benar dan baik. Jika seharusnya air hujan bisa diserap langsung ke tanah melalui rumput hijau, bisa saja nantinya air hujan akan tergenang. Hal ini akan membuat material penutup lansekap Mesjid Raya Baiturrahman tersebut akan mudah rusak.
Kesan apa yang terlihat dari Desain Baru Mesjid Raya Baiturrahman ?
Satu kata, "TANDUS". Ya Desain Baru Mesjid Raya Baiturrahman membuat area Mesjid Raya Baiturrahman menjadi sangat tandus dikarenakan area hijaunya berubah fungsi menjadi area perkerasan.
Jika kesan tandus yang muncul, maka kesan mesjid yang seharusnya menjadi pusat kegiatan ummat menjadi hilang dan akan semakin banyak orang-orang yang meninggalkan mesjid tersebut. Mungkin diawal-awal ketika Desain Baru Mesjid Raya Baiturrahman ini terwujud, banyak orang yang akan datang berkunjung untuk hanya sekedar berfoto-foto ria bukan dengan tujuan utama untuk beribadah.
Apakah ada indikasi terjadinya korupsi diproyek ini ?
Bisa saja iya namun bisa saja tidak, soalnya ini bukan ranah keilmuan yang saya pelajari dikampus selama 4 tahun ini.
0 comments Foto Aceh 0 Facebook
Post a Comment