Advertisement
ATSAR DARI PARA SHAHABAT DAN PERNYATAAN IMAM SYAFII Para Shahabat telah mengamalkan Sunnah Nabi shallallahu’alaihi wa sallam di atas, dimana Imam Syafi’i telah menyatakan di dalam kitabnya al Umm (I: 223) bahwa ‘Utsman bin Affan berkata: “Apabila Imam telah berdiri berkhutbah pada hari Jum’at, maka dengarkanlah dengan seksama dan diamlah, karena hukum orang yang dapat mendengarkan khutbah sama halnya dengan mereka yang tidak dapat mendengarkannya (yakni; sama-sama diperintah untuk diam dan mendengar). Bila dikumandangkan qamat, maka rapikanlah shaf (makmum), dan sejajarkanlah bahu-bahu mereka; karena lurus (dan rapatnya) shaf termasuk hal yang dapat menyempurnakan shalat”. (Diriwayatkan pula oleh Malik di Muwaththa’ no. 234).
Adapun Sabaiknya panitia tidak perlu membuat atau memposisikan plank nama tersebut karena itu akan menggagu shaf sholat, sehingga para pejabat pun hendak akan memposisikan shaf sholat dengan rapat, lurus dan tertib.
Seorang Nizizen berkomentar di grub Acehnet tersebut dengan nama akun facebook Rayyan Nakatury dengan isi komentarnya adalah "Dari Abu Mas’ud al Badri, ia berkata: Dahulu Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam biasa mengusap bahu-bahu kami, ketika akan memulai shalat, seraya beliau bersabda: “Luruskan shafmu dan janganlah kamu berantakan dalam shaf; sehingga hal itu membuat hati kamu juga akan saling berselisih”. (Shahih: Muslim no. 432)."
Semoga dengan kejadian ini menjadi pengalaman untuk panitia dan mareka-mareka yang mungkin belum mengerti dan tidak mengulangi lagi. semoga ke depannya aceh di pimpin oleh pemimpin yang adil, jujur dan menegakkan syariah islam di aceh secara kaffah.
Seorang Nizizen berkomentar di grub Acehnet tersebut dengan nama akun facebook Rayyan Nakatury dengan isi komentarnya adalah "Dari Abu Mas’ud al Badri, ia berkata: Dahulu Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam biasa mengusap bahu-bahu kami, ketika akan memulai shalat, seraya beliau bersabda: “Luruskan shafmu dan janganlah kamu berantakan dalam shaf; sehingga hal itu membuat hati kamu juga akan saling berselisih”. (Shahih: Muslim no. 432)."
Semoga dengan kejadian ini menjadi pengalaman untuk panitia dan mareka-mareka yang mungkin belum mengerti dan tidak mengulangi lagi. semoga ke depannya aceh di pimpin oleh pemimpin yang adil, jujur dan menegakkan syariah islam di aceh secara kaffah.
0 comments Foto Aceh 0 Facebook
Post a Comment